
Menurut Madigan (2009) bakteri yang sering ditemukan dalam pernapasan normal adalah Staphylococcus spp., Streptococcus spp., Corynebacterium spp., Haemophilus spp., and Neisseria spp.ĭilakukan oleh alumni gizi lainnya yaitu Lia Mustika (2018) yang hasil Sedangkan jika ditilik dari ukuran rata-rata bakteri yaitu sekitar 0,2 – 2 μm, dan virus sekitar 17-300 nanometer, maka sangat mungkin jika mikroba-mikroba tersebut mencemari makanan kita melalui media partikel-partikel air yang kita produksi dari meniup makanan. Menurut beberapa penelitian disebutkan bahwa partikel-partikel tersebut mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dari 20 μm dan sekali kita bernafas, kita dapat menghasilkan sampai 7000 partikel. Saat kita melakukan aktifitas yang melibatkan kegiatan mengeluarkan udara, seperti contohnya bernafas, berbicara, meniup, batuk, dan bersin, aktifitas tersebut akan menimbulkan partikel-partikel air yang ukurannya sangat kecil. Berikut adalah beberapa contoh jamur yang tumbuh dari tiupan mulut. Ditemukan juga cemaran jamur yang diduga adalah spesies Candida sp. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.”ĭari hasil penelitian ini ditemukan bahwa terdapat perbedaan jumlah bakteri yang signifikan antara makanan yang ditiup dengan yang dikipas dan yang didiamkan di ruang terbuka (p = 0,002). Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Hal itu juga disebutkan dalam surat Al-Hasyr ayat 7 yang artinya: “ Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Serta kewajiban kita pula sebagai Muslim untuk mencari tahu makna dibalik ajaran beliau. Sedangkan sebagai umat Islam kita wajib untuk mengikuti sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, karena apa-apa yang beliau lakukan pasti ada makna dan hikmah di dalamnya. Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth). “ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau meniup isi gelas.” (HR.

Latar belakang dilakukan penelitian ini adalah karena adanya hadits Rasullah yang menyebutkan bahwa kita tidak diperbolehkan untuk meniup makanan, seperti dalam haditsnya yaitu:

Salah satu usaha islamisasi ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh mahasiswi Program Studi Gizi di Universitas Darussalam Gontor ini dapat dilihat dari penelitiannya yang berjudul “ The Difference of Food Cooling Method Against the Amount and Type of Microorganisms”, yaitu penelitian untuk mengetahui perbedaan jumlah dan tipe bakteri antara makanan yang ditiup, dikipas, dan didiamkan. Hal ini diterapkan oleh seluruh Program Studi di Universitas Darussalam Gontor, termasuk salah satunya adalah Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan.

Islamisasi ilmu pengetahuan merupakan istilah yang mendeskripsikan berbagai usaha dan proses pendekatan dalam memadukan ilmu pengetahuan yang bersifat modern yang didalamnya masih mempertimbangakan aspek nilai-nilai islami. Keunggulan dari pembelajaran di Universitas Darussalam Gontor salah satunya adalah islamisasi ilmu pengetahuan.
